Sedikit Kisahku, Siswi Muhammadiyah
Oleh : Agus Nurbillah
Alhamdulillah, nikmat yang tak terkira Allah berikan kepada saya kapanpun dan dimanapun. Berawal dari sebuah tulisan bermodal tekad dan keberanian, untuk pertama kalinya pada 2 September 2019 saya menginjakkkan kaki di salah satu kampus ternama tanah air idaman anak-anak Indonesia, Universitas Indonesia.
Mulai dari Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) di Pematangsiantar pada tahun yang sama, saya dan rekan saya, Agil Bagaskara diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut yang dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh. Tentu saja kesempatan ini saya manfaatkan untuk menunjukkan bahwa saya, perwakilan SMA Muhammadiyah 7 Serbalawan bisa menjadi yang terbaik.
Alhamdulillah, kami perwakilan SMA Muhammadiyah 7 Serbalawan dapat mengikuti Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) 2019. Saat itu Lasenas dilaksanakan di Medan. Bukan main senangnya, kami berjumpa dengan anak-anak hebat dari Sabang sampai Merauke, berkumpul di Medan membentuk mini Indonesia yang indah. Kami berdiskusi, saling bertukar ide, serta mempresentasikan apa yang sudah kami lakukan selama kegiatan berlangsung. Lasenas menjadi penggung presentasi terbesar bagi saya saat itu, seorang siswi SMA Muhammadiyah 7 Serbalawan. Sungguh pengalaman yang sangat berharga bisa naik ke atas podium, disaksikan juri-juri hebat dan seluruh perwakilan kontingen Lasenas dari berbagai wilayah. Kami dinobatkan sebagai Duta Sejarah 2019.
Selang beberapa waktu dari kegiatan Lasenas, sebuah surat datang kepada saya. Betapa senang dan bersyukurnya saya bisa menjadi perwakilan SUMUT dan Aceh untuk mengikuti Kompetisi Sejarah Nasional 2019 yang saat itu dilaksanakan di Universitas Indonesia, 2-6 September 2019. Saat itu saya masuk dalam kategori Debat Sejarah bersama rekan setim saya dari Aceh dan berhasil unggul dari SMAN5 Depok pada saat itu sehingga mengantarkan kami menjadi semifinalis melawan perwakilan BNPB DI Yogyakarta.
Hari-Hariku Bersama Ikatan Pelajar Muhammadiyah
>Sungguh merasa beruntungnya diri ini bisa menempuh pendidikan menengah atas di SMA Muhammadiyah 7 Serbalawan. Di sana bukan hanya sebatas untuk belajar mengenyam pendidikan formal saja, tetapi banyak kegiatan yang tentunya didukung penuh oleh pihak sekolah dan yayasan. Ya, benar. Kita menyebutnya ekstrakurikuler. Mulai dari Ikatan Pelajar Pelajar Muhammadiyah, Gerakan Kepanduan Hisbul Wathan, Tapak Suci, Tahfidz, Robotik, Paskibra, Voli, Futsal, Badminton, Tari, hingga Menjahit. Sekolah yang amat ku rindu ini memang selalu sibuk mempersiapkan diri untuk menghasilkan manusia-manusia hebat dengan kemampuan dan bakat untuk bekal masa depan, menuju Indonesia Emas 2045. Ungkapan ini bukan serta merta untuk memuji sekolah saya pribadi, tetapi saya sendiri sudah merasakan perubahan serta terbiasa untuk berjuang menjadi yang terbaik dan tentunya saya adalah calon pemimpin masa depan, dari kota kecil bernama Serbalawan.
Rasa rindu, hormat, dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Zul selaku kepala sekolah serta teruntuk seluruh guru-guruku di SMA Muhammadiyah 7 Serbalawan. Bapak dan Ibu, mungkin tulisan yang saya tulis ini sangat terbatas untuk menyatakan ungkapan syukur atas segala bimbingan dan kasih sayang yang tulus dari Bapak dan Ibu kepada saya selama bersekolah di sana. Terimakasih sudah ikhlas memberikan tenaga, kasih sayang, dan tidak jarang harta dari Bapak dan Ibu untuk saya maupun untuk kami, siswa-siswimu. Bapak dan Ibu, jika Allah memberikan kesempatan, kami berjanji untuk menjadi orang yang berguna sebagaimana janji yang selalu kami ucapkan di pagi hari ketika bersekolah dulu.
Saya sendiri setuju jika SMA Muhammadiyah 7 Serbalawan dikatan sebagai rumah bagi siswa-siswinya. Semasa saya bersekolah dulu, saya bergabung ke dalam Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Alhamdulillah diamanahkan menjadi ketua umum periode 2019. Memang benar, saya adalah salah satu siswi yang bisa dikatakan betah berlama-lama di sekolah. Bukan dalam artian tidak melakukan apa-apa, tetapi menciptakan apa-apa (ide) bersama dengan teman-teman seperjuangan di PR IPM SMA Muhammadiyah 7 Serbalawan.
Salam kader untuk sahabat-sahabatku di Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Agil Bagaskara, Akmal Dio Ramadhan, Jaqueline Cahya Crysani, Junedi Syahputra, Boby Wahyudi Lubis, Dimas Naufal Alsaba, Nidya Fabianti, Inka Ilana, Retno Nabila Putri,Mirza Ibnu Syahputra, Della, Febri, Dear, dan kawan-kawan IPM lainnya yang aku banggakan. Terimakasih sudah membersamai memberi warna saat bersekolah dulu. Pergi pagi untuk bersekolah, pulang hampir malam untuk bermusyawarah. Semoga jalinan persaudaraan ini tetap abadi dalam ikatan yang Allah ridhoi.
Dari IPM saya banyak belajar dan bertemu banyak orang-orang baru dengan kelebihan yang luar biasa. IPM memberikan serta menumbuhkan semangat belajar saya untuk melakukan kewajiban sebagai hamba, pelajar, dan anak. IPM benar adanya menjadi rumah bagi saya yang pintunya selalu terbuka. Jalan yang menuntun saya menjadi seorang pelajar sepanjang hayat, menjadi seorang pemimpin bagi diri sendiri, serta jalan yang mengarahkan kepada saya dan kader-kadernya kesuksesan hidup dunia dan akhirat.
My Profile
Saya Agus Nurbillah, banyak orang memanggil saya Agus dan hanya sedikit yang memanggil dengan nama rumah saya, Bila. Terdengar sedikit berbeda jika perempuan memiliki nama layaknya laki-laki. Itu semua saya syukuri, karena uniknya nama ini memberikan keberkahan dan keberuntungan bagi saya maupun orang di sekitar. Saya merupakan alumnus SMA Muhammdiyah 7 Serbalawan angkatan 2020. Angkatan Covid sebutannya. Lulus dengan nilai yang Alhamdulillah cukup untuk membuat keluarga senang. Saat ini saya berkuliah di Universitas Sumatera Utara, prodi S-1 Fisika, masih semester empat. Aktif mengikuti kegiatan kampus, masuk ke dalam komunitas riset dan kepenulisan ilmiah, Schneider Team. Aktif di UKM Pers Mahasiswa Suara USU sebagai reporter. Selanjutnya diamanahkan menjadi redaktur dan saat ini Alhamdulillah mengemban amanah sebagai Sekretaris Umum UKM Pers Mahasiswa Suara USU 2022/2023. Bukan berarti saya melupakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Di IPM sendiri saya juga masih aktif sebagai Sekretaris Umum PD IPM Simalungun bersama rekan-rekan seperjuangan ketika di SMA dulu. Semua kesempatan dan pengalaman ini tidak lain adalah bonus bagi saya setelah berjuang menjadi siswi Muhammadiyah. Itu semua tidak lepas dari dukungan kedua orang tua saya dan Almh. Nenek tercinta dan keluarga, Bapak dan Ibu Guru SMA Muhammadiyah 7 Serbalawan, serta rekan-rekan saya yang selalu memberikan dukungan kepada saya. Terimakasih SMA Muhammadiyah 7 Serbalawan atas segala pengalaman dan kenangan indah yang telah diberikan kepada saya. Perjuangan ini tidak akan terhenti bagi saya untuk terus melangkah menjadi yang terbaik.
Nuun, wal qolami wa maa yasthuruun,
Aku Bisa, Aku Sukses, Aku Masuk Surga !
See You on top guys!